Konstruksi MRT Capai 83 persen
BeritaSatu.com, 31 Oktober 2017. PT MRT Jakarta mencatat progres pengerjaan konstruksi mass rapid transit (MRT) Jakarta fase I mencapai 83% per 25 Oktober 2017. Karenanya, BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov Jakarta) tersebut optimistis target 90% pengerjaan konstruksi pada akhir tahun ini akan tercapai.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar menjelaskan, perincian pengerjaan MRT fase I lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu terbagi atas progres pembangunan struktur layang sudah menginjak angka 74% dan struktur bawah tanah sebesar 91%. Dia menambahkan, seluruh perkembangan pekerjaan tersebut sudah sesuai target.
“Kami punya target akhir tahun ini pengerjaan konstruksi mencapai 90% dan kami optimistis target yang tinggal dua bulan itu akan tercapai. Pada Juli 2018 seluruh konstruksi diharapkan selesai. Pengoperasiannya sendiri ditargetkan mulai Maret 2019,” kata Sabandar dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (31/10).
Sabandar mengungkapkan, sekarang ini seluruh trase dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI sudah tersambung. Hal tersebut menyusul terpasangnya box girder terakhir pada jalur layang MRT di sekitar Jalan Kartini, Cilandak, Jakarta Selatan pada 31 Oktober 2017. Jalur layang MRT fase I punya panjang sekitar 10 km dan jalur bawah tanah sekira 6 km.
“Seluruh jalur layang kini telah tersambung dengan dipasangnya box girder terakhir di seberang RS Siloam. Momentum ini menandakan keseluruhan jalur MRT Jakarta dari Lebak Bulus ke Bundaran HI telah terhubung,” imbuh Sabandar.
Dia melanjutkan, dengan sudah tersambungnya semua jalur MRT fase I itu, maka ke depan pihaknya lebih fokus pada pengerjaan konstruksi stasiun dan depo. Adapun, PT MRT Jakarta menyiapkan total 13 stasiun yang terbagi atas tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah.
Selain itu, Sabandar mengungkap, perusahaannya pun terus memasang rel kereta dan yang saat ini sudah terpasang sepanjang 2.530 m. Sedangkan, total panjang rel yang diperlukan sekitar 36 km.