Akhir Tahun Depan, MRT Jakarta Bakal Uji Rangkaian Kereta
AnnualReport.id, 4 Desember 2017. Progres pembangunan proyek PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRT Jakarta) sudah mencapai angka 86,12 persen. Diyakini target penyelesaian hingga 90 persen di akhir tahun dapat tercapai.
Percepatan pengerjaan proyek moda raya terpadu tersebut salah satunya dipicu oleh kedatangan rangkaian kereta MRT Jakarta yang dijadwalkan mulai menjalani berbagai uji coba di Jepang pada 18 Desember 2017.
“Kami optimis angka 90 persen dapat tercapai di akhir Desember tahun ini. Terlebih setelah masalah lahan di Haji Nawi sudah terselesaikan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, dalam keterangannya yang dikutip, Minggu (3/12/2017).
Dari data capaian perkembangan per 22 November 2017, persentase konstruksi layang telah mencapai angka 78,37 persen. Sementara capaian konstruksi bawah tanah melesat di angka 93,95 persen.
“Beberapa stasiun di jalur bawah tanah sudah bisa dimasuki melalui entrance. Beberapa pekerjaan interior dan teknikal sedang dikerjakan,” imbuh William.
Uji coba operasional (trial run) rangkaian kereta MRT Jakarta di jalur koridor 1 selatan-utara sendiri rencananya akan dimulai pada Desember 2018. “Kereta kita akan mulai datang sekitar bulan Maret atau April 2018. Kereta-kereta ini akan mengalami uji coba track di Jepang pada 18 Desember 2017,” jelas William.
Lebih lanjut William menambahkan, akan ada 6 kereta untuk satu rangkaian. Di kereta paling depan dan belakang kapasitasnya lebih sedikit karena ada ruang masinis.
“Kapasitas per kereta akan mampu menampung 54 orang dalam kondisi semua penumpang duduk (tidak ada yang berdiri), atau total 300-an orang dalam satu rangkaian. Kalau ditambah penumpang yang berdiri (berpegangan), jumlahnya jadi sekitar 900 orang. Kalau padat, bisa menampung 1.200 sampai 1.900 orang. Ini sudah menggunakan standar per square meter 8 orang,” rinci William.
Untuk menjalankan operasionalnya kelak, MRT Jakarta sedang melengkapi diri dengan dukungan sumber daya manusia. Seleksi massal calon karyawan sudah, tengah, dan terus berlangsung demi memenuhi angka kebutuhan 381 orang.
“Sampai saat ini, baru terjaring 101 karyawan. Artinya masih ada kebutuhan sekitar 280 calon karyawan. Kebutuhan SDM ini meliputi berbagai posisi di area lapangan (stasiun) dan kantor pusat,” tandas William.