Progres Pembangunan hingga Pendanaan MRT Jakarta, Ini Faktanya
JAKARTA – Transportasi Masa Rapid Transportation (MRT) yang akan beroperasi tahun 2019 koridor Bundaran HI-Lebak Bulus sedang dalam tahap penyelesaian. Progres MRT saat ini hampir mencapai 100%.
Selain progresnya yang sudah mencapai 100%, rute MRT Jakarta fase dua juga akan dibangun dan memerlukan dana yang lebih besar dari fase pertama.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut fakta-fakta mengenai pembangun MRT hingga pendanaannya, seperti dirangkum Okezone Finance, Minggu (11/3/2018).
1. Pencapaian MRT Fase Satu Nyaris 100%
Pembangunan mass rapid transit (MRT) koridor Bundaran HI-Lebak Bulus nyaris 100%. Progres MRT saat ini mencapai 91,86%, dengan perincian konstruksi layang 87,99% dan konstruksi bawah tanah 95,76%. Kemudian rel yang terpasang sudah sepanjang 13.114 meter dari Depo Lebak Bulus menuju Blok M, Jakarta Selatan.
“Kesiapan operasional sekitar 47,56% (institusi dan sumber daya manusia), pembayaran dana proyek 64%. Dua rangkaian kereta dengan 12 gerbong akan datang pada 26 Maret. Tarif kemungkinan akhir bulan ini sudah keluar penghitungannya,” ujar Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Hikmat kemarin.
2. Pemesanan Rangkaian Kereta Secara Bertahap
Pemesanan kereta MRT berjumlah 16 rangkaian. Satu rangkaian terdiri atas 6 gerbong. Apabila 16 rangkaian, sebanyak 96 gerbong akan didatangkan secara bertahap.
3. Mendapatkan 2 Set Kereta dari Jepang
Dua rangkaian kereta Mass Rapid Transit (MRT) siap untuk dikirim ke Jakarta. Kereta MRT akan dikirim dari pabrik pembuatannya, Toyokawa Plant milik Nippon Sharyo, Jepang.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar,didampingi Direktur Konstruksi, Silvia Halim, beserta tim melakukan peninjauan dan menyaksikan uji coba Kereta MRT Jakarta di pabrik pembuatannya, Toyokawa Plant milik Nippon Sharyo, Jepang. Peninjauan dan uji coba dilakukan sebagai bagian dari prosedur yang perlu dilakukan sebelum kereta dapat dikirim ke Jakarta.
Dalam proses pengiriman kereta MRT Jakarta, direncanakan akan dimulai dari Pabrik Toyokawa Plant menuju Pelabuhan di Kota Toyohashi mulai minggu depan dan selanjutnya akan diberangkatkan dengan menggunakan Kapal Laut pada tanggal 7 Maret 2018. Akan ada dua set rangkaian kereta yang dikirim pertama kali dan diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta pada akhir Maret 2018.
“Hasil tes rangkaian kereta ke-1 dan ke-2 memuaskan, seluruh fitur di dalam rangkaian kereta tersebut bekerja dengan dengan baik sesuai dengan harapan dan kami menekankan kepada Nippon Sharyo untuk tetap menjaga kualitas terbaik dalam produksi rangkaian kereta ke-3 dan selanjutnya, karena aspek kualitas dan safety dari kereta tersebut merupakan prioritas kami dalam memberikan layanan kepada pelanggan MRT Jakarta kelak pada saat beroperasi,” jelas William.
4. Rencananya akan MRT Jakarta Punya 16 Rangkaian Kereta
MRT Jakarta akan memiliki enam belas set rangkaian kereta, dengan rincian satu set rangkaian kereta terdiri dari enam kereta. Kereta akan dioperasikan dengan menggunakan sistem operasi otomatis level dua (GoA 2) dan sistem persinyalan Communication-based Train Control (CBTC) yang dikendalikan dari Operation Control Center (OCC).
5. Kurang SDM, Butuh 289 Karyawan Lagi
Direktur Operasional PT MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan untuk menunjang operasional MRT Jakarta tahap pertama Lebak Bulus – Bunderan Hotel Indonesia (HI), pihaknya akan membuka kembali lowongan untuk 289 orang (karyawan) . Pasalnya dari jumlah 401 orang yang dibutuhkan, baru sekitar 112 orang tenaga SDM yang dimiliki.
“Di tahun 2017 kita sudah punya 112 tenaga manusia (SDM) yang kita miliki,” ujarnya di Bakoel Koffie, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2018.
Nantinya tenaga baru tersebut akan diproyeksikan untuk mengisi posisi yang strategis. Seperti staff stasiun yang bertugas untuk mengendalikan keluar masuknya kereta di depo Lebak Bulus, hingga tenaga masinis baru.
‘Bulan Maret ini juga akan datang lagi tenaga tenaga muda. Ada sebagian yang menjadi staff stasiun kita. Ada sebagian dari staff posisi kita yang ada di depo yang akan mengendalikan keluar masuknya kereta. Kemudian ada tambahan juga masinis,” jelas Agung.
6. Pegawai MRT Diberi Waktu Magang
Direktur Operasional PT MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan seluruh pegawai yang dimiliki oleh PT MRT Jakarta saat ini diberikan waktu untuk magang ditempat-tempat yang berkaitan dengan bidang dan fokus dari MRT Jakarta. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pengalaman kerja agar ketika beroperasi, para pekerja tersebut sudah benar-benar siap.
Salah satu contohnya adalah memberikan izin untuk magang keapada 9 orang di PT LAN. Diizinkannya kesembilan tenaga MRT Jakarta karena dirasa bisnis dan fokus keduanya memiliki kesamaan.
“Pelaksanaan training dan OJT training pemeliharaan. Kita kemaren sudah melakukan pemagangan di PT LAN itu kereta bandara ya. Tenaga kita ada yang sudah kerja disana ada 9 orang. Mereka juga belajar mengemudikan,” jelasnya.
Selain mengizinkan untuk magang di PT LAN,l lanjut Agung, pihaknya juga mengizinkan kepada 11 orang tenaga kerja MRT untuk bekerja di PT PLN (Persero). Kesebelas orang tersebut sengaja diizinkan untuk magang di PLN agar bisa memahami perkeretapian yang berbasis listrik.
“Ada 11 orang 7 orang, 2 engineer pemeliharaan , 2 orang engineer konstruksi. Untuk bisa memahami perkeretapian dengan tenaga listrik, bagaimana menjaga gardu induk. Mereka harus melakukan di sana,” ucapnya.
7. PT MRT Akan Kirim Pegawai Ikuti Pendidikan Masinis
Tak berhenti sampai di situ, PT MRT Jakarta juga telah mengirimkan total empat angkatan untuk mengikuti pendidikan masinis di Malaysia. Menurut Agung hingga lulusan ketiga, seluruh calon masinis asal Indonesia tersebut mendapatkan sertifikat dan nilai yang sangat baik.
“Selanjutnya ini adalah Diklat masinis yang dilatih di Malaysia. Sudah ada 4 angkatan yang dilatih. Angkatan ketiga adalah yang sekarang baru aja lulus. Jadi ada 12 orang. Semua dari mereka dinyatakan lulus. Mendapatkan sertifikat baik. Sekarang angkatan keempat yang merupakan tenaga muda dan akan selesai di pertengahan Maret,” jelasnya.
8. Akhir Maret, MRT Mendatangkan 2 Kereta Rolling Stock
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan mendatangkan 2 kereta (rolling stock) dari 16 rolling stock yang dipesan pada akhir Maret 2018. Nantinya kedua kereta tersebut akan masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, kedua kereta yang datang merupakan kereta pertama dan kedua dari enam belas yang dipesan. Nantinya kedua kereta yang datang tersebut akan langsung dibawa ke Depok Lebak Bulus pada awal April 2018.
“Rolling stock pertama tiba 26 Maret 2018. Awal April kereta pertama dan kedua dibawa ke Depok. Itu diangkut malam hari satu persatu. Listrik di depo juga awal April mulai terinstal,” ujarnya di Bakoel Koffie, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2018.
Lebih lanjut William mengatakan, sebelum didatangkan ke Jakarta, saat ini kereta tersebut sedang dalam tahap pengecekan di Jepang. Tahap pengecekan tersebut untuk memastikan tidak ada yang kurang dan kerusakan dari kereta tersebut.
9. MRT Beroperasi Tidak Akan Ganggu Asian Games 2018
Mass Rapid Transit (MRT) dipastikan akan beroperasi di 2019. Pasalnya, sisa pembangunannya nanti tak akan mengganggu perhelatan tahunan Asian Games 2018.
“Jika tak ada aral melintang, kereta bawah tanah pertama di Indonesia sudah beroperasi pada bulan Maret 2019,” ujar Presiden Joko Widodo mengutip laman Facebooknya.
Dirinya mengatakan, perkembangan proyek MRT di Jalan MH Thamrin dan kawasan Senayan, Jakarta itu dipastikan selesai terpat waktu.Oleh sebab itu, dirinya memastikan bahwa pembangunannya tidak akan mengganggu keindahan tata kota sekitar kawasan.
Gubernur DKI Anies Baswedan menuturkan, progres MRT sejauh ini on the track. Pemprov saat ini fokus menata jalur pedestrian/trotoar sekaligus memastikan ketika pelaksanaan Asian Games 2018 tidak ada lagi seng-seng material yang menutupi pengerjaan MRT, terutama di sepanjang Jalan Sudirman dari Patung Kuda, Senayan, hingga Semanggi atau Karet.
Dengan demikian, saat perhelatan Asian Games tidak ada lalu lintas yang terganggu dan konstruksi dikerjakan di bawah. PT MRT Jakarta memastikan pada Agustus seluruh konstruksi sudah tidak ada lagi di atas, semuanya di bawah.
“Penataan trotoar pendukung Asian Games, insyaallah. Kalau yang Senayan-Semanggi mungkin malah sampai di Casablanka itu Juli selesai. Kalau yang di bagian utara perlu waktu lagi,” kata Anies.
10. MRT Jakarta Akan Beroperasi Maret 2019
Sebagai informasi, kereta MRT Jakarta yang akan beroperasi pada Maret 2017 mendatang merupakan jalur Lebak Bulus – Bunderan Hotel Indonesia (HI). MRT Jakarta tahap satu ini nantinya akan melewati 13 stasiun, antara lain Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, Stasiun Haji Nawi, Stasiun Blok A, hingga Stasiun Blok M.
Selanjutnya, perjalanan berlanjut hingga Stasiun Sisingamangaraja, Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, Stasiun Dukuh Atas dan yang terakhir Stasiun Bunderan HI.
Perjalanan menggunakan MRT dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bunderan HI diperkirakan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Waktu tempuh yang lebih cepat serta kenyamanan dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan Kereta MRT akan mulai beroperasi Maret 2019 jadi kami siapkan segala sesuatunya, bagaimana stasiun pada saat itu bagaimana masinis pada saat itu bagaimana supporting elemen untuk stasiun. Jadi prespektif-nya beda sekali.
11. Uji Coba MRT, Pelatihan Masinis Bukan Main-Main
Mengenai masinis dan SDM akan ada instruktur yang telah dilatih di Malaysia. Menurutnya, kereta di Malaysia sistemnya sama dengan MRT Indonesia menggunakan CBTC. “Nanti di-track kalau sudah terpasang seluruhnya dari Lebak Bulus-Blok M pada Agustus mendatang. Diuji coba secara bolak-balikkan di Blok M ada pertukaran rangkaian juga,” ujarnya.
12. Akan Ada Perpanjangan MRT
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta masih melakukan pembahasan skema kerjasama yang akan digunakan terkait wacana perpanjangan rute MRT hingga ke Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan. Nantinya, skema kerjasama tersebut akan dijadikan acuan untuk melakukan studi kelayakan perpanjangan rute kereta MRT Jakarta hingga ke Tangerang.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William O Sabandar mengatakan, dalam skema tersebut sudah bisa dipastikan jika nantinya akan menggunakan Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Hanya saja ada beberapa opsi yang akan menjadi Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dalam perpanjangan jalur kereta MRT Jakarta tersebut.
“Yang kemarin sudah dibicarakan dengan KPBU center Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) karena mekanismenya seperti itu. Jadi sedang dibicarakan mekanis terbaik seperti apa jadi masih menunggu sistem KPBU terbaik seperti apa, karena ada beberapa opsi,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2018.
13. MRT Jakarta Fase II
Setelah mendapatkan perhitungannya, maka setelah itu pada bulan Agustus 2018 pihaknya langsung melakukan tende. Setelah tender dilakukan, diharapkan paling lambat bulan November sudah bisa dilakukan signing kontrak untuk pembangunan MRT Fase II.
“Kita harap aprisial mission di Februari ini sudah dimulai. Agustus 2018 mulai tender dan November itu sudah contract signing untuk fase II dan Desember dilakukan groundbreaking,” ujarnya di Bakoel Koffie, Jakarta, Selasa 27 Februari 2018).
Wiliam menambahkan, dalam waktu dekat juga pihaknya akan bertemu dengan perwakilan dari Japan International Coorporation Agency (JICA) untuk membahas mengenai dana pinjaman. Hanya saja sebelum itu, pihaknya akan terlebih dahulu menyelesaikan persyaratan yang diajukan oleh JICA berupa pembebasan lahan.
“Yang kita pastikan hari ini adalah bahwa persoalan pembebasan lahan ini bisa kita selesaikan. Karena ini permintaan dari JICA. Ini sedang kita lakukan,” ucapnya.
Dia juga mengaku izin prinsip MRT Fase 2 telah dikeluarkan oleh Gubernur DKI pada 13 Oktober. Jumlah stasiun ada delapan.
14. Perkiraan Biaya MRT Jakarta Fase II
Sebagai informasi, nantinya rute MRT Jakarta fase dua akan terdiri dari 7 Stasiun bawah tanah (Underground) dan satu stasiun diatas tanah. Hal tersebut menyebabkan dana yang dibutuhkan untuk membangun MRT fase dua lebih besar dibandingkan fase pertama.
Pembangun kereta Masa Rapid Transportation (MRT) fase kedua ditargetkan akan dimulai pada akhir tahun 2018. Saat ini, pihak PT MRT Jakarta sedang dalam tahap memperkirakan harga atau biaya untuk membangun MRT fase II dan akan melakukan pertemuan dengan Japan International Coorporation Agency (JICA) sebagai lembaga peminjam.
Sebelumnya Direktur Keuangan dan Administrasi PT MRT Tuhiyat mengatakan bahwa pembangunan MRT Fase II sepanjang 8,1 kilometer ini akan menelan biaya hingga 199 miliar yen, naik dari biaya awal 133 miliar yen. Fase II ditargetkan mulai pembangunan sebelum Fase I beroperasi dan ditargetkan rampung pada 2020. (yau)
(rhs)
Sumber: Okezone