12 Gerbong Baru MRT Diset di Lebak Bulus
JAKARTA – Rangkaian perdana mass rapid transit (MRT) akhirnya tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin setelah menempuh perjalanan dari Jepang selama satu bulan.
Kedatangan dua rangkaian rolling stock atau gerbong ini molor dari rencana awal, yakni 26 Maret lalu. Keterlambatan ini terjadi lantaran Kapal Ellensborg yang mengangkut 12 gerbong MRT dari Toyohashi Port Jepang ter sebut diterjang badai. Akibat itu, kapal singgah lebih dahulu di Pe la buhan Sanghai, China dan memperlambat lajunya demi keselamatan. Dari pantauan di Dermaga 102 Tanjung Priok, proses pemindahan rang kaian berwarna abu-abu berlangsung hingga malam hari. Beberapa kali crane dari Kapal Ellensborg tampak kesulitan mengangkat ger bong karena tali putus.
Sekitar pukul 19.00 WIB gerbong-gerbong anyar itu mu lai berhasil dikeluarkan dari lambung kapal berbendera Denmark tersebut. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar yang tampak memantau penurunan gerbong begitu semringah. Meski terlambat tiba di Jakarta, William bersyukur karena rangkaian MRT ini akhirnya sampai dengan selamat. “Kondisi cuaca tidak ber sa – habat dalam perjalanan se – hingga kapal memperlambat laju, membuat terlambat be be – rapa hari,” ujarnya. Tadi malam dua rangkaian MRT tersebut disimpan se – men tara di gudang penyimpangan khusus di Pelabuhan Tanjung Priok. Selanjutnya belasan ger bong tersebut akan dipindah ke Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Lantaran ukurannya yang panjang dan besar serta me – lalui jalan raya, pengang kutan tidak bisa dilakukan se ka ligus. Pi haknya merencanakan pe – min dahan dilakukan ber ta hap hing ga Minggu (8/4). Pe min – dahan pun dilakukan pada jam-jam lengang lalu lintas, yakni mulai pukul 22.00 hing – ga 05.00 WIB. Kendati terlihat mirip de – ngan commuter line, William me negaskan rangkaian MRT sangat berbeda sebab kereta ini dilengkapi teknologi baru dan canggih. Soal kecanggihan ini sudah dia lihat langsung saat pembangunan di pabriknya di Toyokawa, Jepang. Soal warna abu-abu berikut interior MRT, menurut William, disesuaikan dengan ka – rakteristik masyarakat Jakarta.
Di tiap gerbong juga di lengkapi dengan tempat khusus bagi kaum disabilitas. Setelah dikumpulkan di Depo Lebak Bulus, rangkaian MRT akan diset sebelum dila – ku kan uji coba di rel. Dia men – janjikan MRT ini akan banyak di minati karena perja lan an nya tepat waktu. Untuk men du – kung itu, sistem persi nyal an MRT sudah modern, bukan vi – sual. Uji coba perdana akan di – lakukan Agustus men da tang. “Saat ini proses pema sang – an rel kereta dari Lebak Bulus ke HI progresnya 40%, masukan lis trik sudah dimulai, April juga sudah masuk listrik di depo,” ujarnya. Untuk mengoperasikan MRT di Fase I rute Lebak Bu – lus-Bundaran HI, PT MRT Jakarta membeli 16 set rang kaian.
Satu rangkaian kereta terdiri atas enam gerbong. Rangkaian MRT ini dibuat per usahaan Jepang, Nippon Sharyo Ltd. Adapun nilai kontrak peng adaan rang kaian adalah Rp145,5 miliar. Sebanyak 14 set rangkaian ber ikutnya akan mulai dikirim akhir Juni nanti. Akhir Okto – ber ditarget total keseluruhan 16 set rangkaian kereta MRT akan tiba di Jakarta dan segera di siapkan untuk mengikuti serangkaian proses trial run. “Pada Fase I kami me nyiap – kan 16 set rangkaian kereta.
Dari 16 set tersebut, sebanyak 14 set rangkaian akan diope – rasikan, sedangkan dua set rang kaian kereta akan di sia ga – kan sebagai cadangan,” tutur William. MRT Jakarta akan diopera – si kan mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB dengan rentang atau jarak waktu antar- kereta (head way) lima menit pada jam-jam sibuk. “Kami ber harap MRT Ja karta dapat menjadi salah satu solusi masalah kemacetan di Ibu Kota,” kata William. Direktur Operasional PT MRT Silvia Halim menegas – kan, operasi MRT sepenuhnya milik Indonesia, mulai dari masinis, pengontrol, hingga staf stasiun. “Anak-anak Indone sia juga ter libat dalam pe meliharaan ke re ta, stasiun, dan depo,” ucapnya.
Pihaknya juga melibatkan kon sultan dari Jepang untuk anti sipasi jika kereta mengalami ke rusakan. Untuk Fase II, konstruksi akan dimulai pada Desember. “Kita harapkan semakin ba – nyak industri nasional yang ter libat dalam proses baik konstruksi maupun pe me li ha – raan,” ungkapnya. Untuk pendanaan pada Fase I, Silvia menyebut PT MRT Jakarta telah mengu – curkan dana sekitar Rp16 triliun untuk pembangunan, penyiap an sis tem, termasuk rol ling stock, dan konsultan peng awasan. Kehadiran MRT tahun depan memang ditunggu-tung – gu. Ke ber adaan MRT diyakini akan me numbuhkan kawasan di se ki tar jalurnya. Konsultan pro perti Colliers International bah kan mengungkapkan proyek MRT akan menarik in ves – tor para pem bangun gedungge dung per kantoran di Ja karta.
“Salah satu yang membuat ge dung men jadi besar adalah ada infrastruktur MRT,” ujar Senior Associate Director Colliers Inter na tio nal Ferry Salanto kemarin.
Yan yusuf/ant