Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Paparkan Kesiapan Operasi MRT Jakarta
Di hadapan sekitar 47-an jurnalis media daring dan cetak, Direktorat Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, yang diwakili langsung oleh Kepala Divisi Railway Operations, Mega Tarigan, dan Kepala Divisi Railway Maintenance, Asep Solihin Pertamana, memaparkan kesiapan direktoratnya menyongsong operasi MRT Jakarta pada Maret 2019 mendatang. Dilaksanakan dalam suasana keakraban di Breakout Room, Kantor PT MRT Jakarta pada Rabu (18/4) lalu, acara yang digelar dalam nuansa obrolan ala kedai kopi dan dipandu langsung oleh Kepala Divisi Corporate Secretary, Tubagus Hikmatullah, juga mengenalkan sejumlah perempuan yang menempati posisi sebagai masinis dan pemeliharaan kereta.
“Hingga 13 April lalu, dari aspek kesiapan institusi dan sumber daya manusia, direktorat kami telah menyelesaikan 50,55 persen pekerjaannya, yang terdiri dari 72,33 persen persiapan institusi/regulasi, dan 26,95 persen kesiapan sumber daya manusia,” kata Mega Tarigan. “Untuk direktorat operasi dan pemeliharaan, status tenaga kerja saat ini ada 146 orang. Di akhir 2018 ini, kami membutuhkan total 320 tenaga kerja (di luar penyediaan dari pihak outsource),” lanjut Mega. “Posisi masinis misalnya, saat ini kita telah memiliki 41 calon masinis, enam di antaranya adalah perempuan pertama di Indonesia yang akan berprofesi sebagai masinis. Di akhir 2018 nanti, kami berharap MRT Jakarta punya 63 masinis. Jadi kami masih terus mencari tenaga kerja untuk menyiapkan operasi tahun depan, baik untuk divisi operasi kereta dan divisi pemeliharaan, dan ini sudah sesuai dengan perencanaan kami. Yang pasti, kebutuhan tersebut akan terpenuhi pada saat MRT Jakarta beroperasi, ” jelas Mega.
Asep Solihin menambahkan upaya yang dilakukan untuk memastikan kualifikasi setiap tenaga kerja mumpuni dalam melakukan tugasnya. “Kami melakukan on job training di berbagai instituasi baik di dalam maupun di luar negeri, seperti PT LEN Industri (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), JR-East Jepang, SEIBU Railway, dan beberapa institusi lainnya,” kata Asep. “Selain itu, tentu saja ada in-house training di PT MRT Jakarta sendiri, seperti penugasan di area konstruksi, sesi diskusi dengan specialist, hingga mengundang narasumber dari luar perusahaan,” ujar ia.
Dalam kesempatan ini pula, Mega Tarigan mengenalkan sejumlah trainee perempuan yang nantinya akan menempati posisi sebagai masinis dan tenaga pemeliharaan kereta. “Saat ini ada enam perempuan yang sudah bergabung di MRT Jakarta dan akan jadi masinis kereta, dan dari sekitar 67 tenaga pemeliharaan kereta, ada 18 perempuan yang tersebar di berbagai posisi seperti pemeliharaan kereta, rel, hingga sistem persinyalan,” jelas ia.
Asep Solihin juga memastikan bahwa seluruh tenaga kerja pemeliharaan dan pemeriksaan kereta akan mendapatkan sertifikasi yang dibutuhkan. “Sertifikasi DJKA akan dimulai April ini (2018) untuk posisi seperti bagian sinyal telekomunikasi, civil track, kereta/rolling stock, mekanik, hingga bagian power/daya,” ujar ia. [NAS]