MRT Jakarta Ikuti Pelatihan OCC Traffic Dispatcher di Malaysia
Dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan keterampilan sumber daya manusia menjelang masa operasi layanannya, PT MRT Jakarta mengirimkan lima orang sebagai peserta dalam pelatihan “Professional Metro Train Controller (OCC Traffic Dispatcher) Batch 1” yang diselenggarakan di Prasarana International Training Academy of Rail, Malaysia, pada 25 Juni hingga 21 Juli 2018. Pelatihan yang berdurasi 20 hari ini diikuti oleh satu orang Kepala Departemen Train Operation, dua orang Traffic Dispatcher Trainee, dan dua orang Chief Traffic Dispatcher.
Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Agung Wicaksono, yang hadir langsung dalam pembukaan pelatihan ini menyampaikan harapannya kepada peserta pelatihan. “Ini sebuah langkah pertama “eksperimen” kita membentuk MRT Jakarta Operation Control Center (OCC). Operator kereta yang sudah beroperasi dengan baik seperti di Jepang atau Hong Kong memiliki kemewahan untuk mendapatkan pengatur lalu lintas kereta mereka dari para masinis atau staf stasiun yang sudah memiliki bertahun-tahun berpengalaman kerja,” ujar Agung. “Di MRT Jakarta, kita tidak memiliki kemewahan itu. Kita harus menghasilkan formula berbeda dengan kombinasi terbaik dari sumber daya manusia yang kita miliki melalui seleksi yang sangat ketat,” ungkap ia. Peserta yang kita kirim, lanjut ia, adalah yang terbaik dari serangkaian hasil psikotes dan wawancara. “Pengalaman kerja di industri perkeretaapian, baik sebagai masinis maupun di tingkat manajemen, orientasi hasil yang kuat, kemampuan komunikasi yang baik, serta analisis dan pembawaan yang tenang adalah beberapa faktor utama yang membuat Anda terpilih mengikuti pelatihan ini,” ungkap Agung dengan bangga. Selama mengikuti pelatihan, setiap peserta akan mempelajari sejumlah hal terkait tugas sebagai OCC Traffic Dispatcher seperti tentang sistem persinyalan Communication-based Train Control (CBTC), pengoperasian kereta ketika situasi normal dan mengalami gangguan atau kedaruratan, dan pengelolaan grafik perjalanan kereta.
Seorang petugas pengatur lalu lintas kereta, memiliki dua tugas utama, yaitu pengelolaan lalu lintas dan pengelolaan grafik perjalanan kereta. Dalam mengelola lalu lintas kereta, seorang traffic dispatcher harus memiliki kemampuan mengelola dan mengatur kondisi lalu lintas pada jalur utama kereta, bekerja sama dengan pengatur lalu lintas lainnya untuk pemulihan bila terjadi gangguan, menentukan jenis operasi yang digunakan pada hari itu (timetable mode atau headway mode), melakukan tindakan yang harus diambil selama terjadi gangguan lalu lintas seperti menentukan jenis pemulihan, menentukan interval kereta (termasuk penundaan keberangkatan kereta), membatalkan perjalanan kereta, hingga mengubah mode operasi ke headway mode. Selain itu, dalam kemampuan pengelolaan grafik perjalanan kereta, ia juga harus mampu merencanakan, memasukkan data pada sistem, dan menyimpan data dalam pembuatan Grafik Perjalanan Kereta (GAPEKA) harian, merencanakan perubahan GAPEKA harian untuk beberapa hari kedepan, mengubah GAPEKA harian berdasarkan instruksi dari kantor pusat, hingga memeriksa dan memastikan GAPEKA yang akan digunakan pada hari berikutnya.
Bersamaan dengan pelatihan OCC Traffic Dispacther ini, PT MRT Jakarta juga mengirimkan sebelas orang untuk mengikuti pelatihan “Professional Metro Train Driver – Batch 6” yang berlangsung pada 25 Juni hingga 9 Agustus 2018 mendatang di Prasarana International Training Academy of Rail, Malaysia. Selain membuka pelatihan OCC Traffic Dispatcher, Agung Wicaksono juga menghadiri konferensi “The 6th Annual Malaysia Rail 2018” dan menjadi pembicara dalam salah satu sesi diskusi dengan mengusung tema “Developing Human Resources for First MRT in Indonesia” Dalam konferensi tersebut, Agung menyampaikan inovasi dan strategi MRT Jakarta dalam mengembangkan kompetensi OCC Traffic Dispatcher dan masinis serta menggali potensi kerja sama dengan operator kereta, praktisi perkeretaapian, akademisi, dan berbagai perusahaan yang bergerak di bisnis dan industri perkeretaapian. [NAS]