Manajer dan Staf Stasiun MRT Kembali Magang di Railink
Lima puluh calon manajer dan staf stasiun MRT Jakarta akan menjalani kegiatan magang di empat stasiun kereta bandara, yaitu Stasiun BNI City, Stasiun Batu Ceper, Stasiun Bandara Soekarno Hatta, dan Stasiun Bekasi. Kegiatan magang ini adalah bagian dari persiapan PT MRT Jakarta sebelum beroperasi secara komersial pada Maret 2019 mendatang. Setiap peserta akan melakukan tugas dari berbagai aspek pelayanan kepada penumpang kereta bandara seperti melayani pembelian tiket hingga pusat informasi di setiap stasiun kereta bandara. Kegiatan magang ini akan berlangsung sejak Selasa, 9 Oktober 2018 hingga Jumat, 12 Oktober 2018.
Dalam sambutan pembukanya di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Agung Wicaksono, mengucapkan apresiasi kepada PT Railink atas kesempatan magang yang diberikan kepada calon karyawan MRT Jakarta. “Kami mengucapkan terima kasih kepada PT Railink atas kesempatan ini. Ini adalah kali kedua MRT Jakarta melakukan kegiatan ini setelah yang pertama pada Mei 2018 lalu. Kami juga berharap dapat belajar tentang pelayanan terhadap penumpang, kebersihan, hingga keamanan stasiun dari PT Railink,” ucap Agung. “Semoga setiap peserta dapat belajar dan menimba pengalaman sebanyak-banyaknya dari mentor yang ada di setiap stasiun railink karena esensi dari transportasi adalah pelayanan yang diberikan kepada penggunanya,” lanjut Agung.
Baca juga: Staf Stasiun MRT Magang di Railink
Direktur Teknik dan Operasi PT Railink, Porwanto Handry Nugroho, yang hadir dalam acara pembukaan tersebut, menyampaikan pesannya kepada setiap peserta. “Sebagai manajer stasiun, Anda diharapkan untuk menguasai setiap jengkal stasiun, baik prasarana, sarana, hingga aspek operasinya, termasuk tegas dalam menegakkan aturan yang berlaku,” kata Porwanto. “Silakan ambil sebanyak-banyaknya pengalaman dari setiap mentor yang ada di stasiun railink karena tanggung jawab Anda sangat besar, apalagi stasiun MRT Jakarta ada yang di bawah tanah, tentu memiliki tanggung jawab dari aspek keamanan dan keselamatan yang lebih besar,” lanjut ia.
Salah satu peserta magang, Bogy Satrio, mengungkapkan pengalamannya selama mengikuti pendidikan menjadi manajer stasiun. “Selama pendidikan dan pelatihan, kami belajar banyak mulai dari aspek teknis seperti rel, sarana kereta, teknologi perkeretaapian hingga pelayanan penumpang,” kata pria berkacamata tersebut. “Saya yakin MRT Jakarta mampu memberikan pelayanan berstandar internasional yang mengedepankan aspek keamanan, kenyamanan, dan keandalan kepada masyarakat ibu kota,” ujar ia.
Didirikan pada 2008 silam, MRT Jakarta diharapkan akan mulai melayani masyarakat Ibu Kota pada Maret 2019 mendatang dengan menyediakan setidaknya enam belas rangkaian kereta yang akan melayani penumpang sejak pukul 5 pagi hingga 12 malam WIB dengan tiga belas stasiun di sepanjang Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia. [NAS]