Pembangunan MRT Jakarta Fase I Capai 97,08 persen
121 hari menjelang operasinya, perkembangan konstruksi sipil dan arsitektural MRT Jakarta fase 1 telah mencapai 97,08 persen, dengan rincian jalur dan stasiun layang 96,20 persen dan jalur serta stasiun bawah tanah mencapai 97,96 persen. Sedangkan kesiapan operasi yang mencakup persiapan institusi dan sumber daya manusia telah mencapai 73,58 persen. MRT Jakarta terus melakukan upaya percepatan pembangunan agar target operasi komersial pada Maret 2019 dapat terpenuhi.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, di hadapan sekitar 35-an jurnalis dan blogger dalam kegiatan rutin bulanan “Forum Jurnalis dan Blogger MRT Jakarta” pada Selasa (30-10-2018) lalu di Kantor Pusat PT MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat. Berkesempatan hadir dalam forum kali ini adalah seluruh direksi PT MRT Jakarta, termasuk Direktur Operasi dan Pemeliharaan yang baru, Muhammad Effendi, yang menggantikan Agung Wicaksono, dan Direktur Pengembangan dan Dukungan Bisnis, Ghamal Peris yang mengisi kekosongan jabatan yang selama ini dirangkap oleh direktur utama.
Baca Juga: Pemegang Saham Tetapkan Direktur dan Komisaris baru MRT Jakarta
William Sabandar menyampaikan kegiatan utama yang telah direncanakan menjelang operasi komersial tersebut. “Sekitar 12 November mendatang kontraktor proyek akan melakukan uji coba operasi sistem perkeretaapian secara terintegrasi. 8 Desember kita akan lakukan uji coba rangkaian kereta ke-2 hingga ke-16 di jalur utama, dan akhir Desember 2018 hingga pertengahan Februari 2019 akan kita lakukan partial dan full trial run,” jelas William. “Saat ini, direktorat operasi dan pemeliharaan juga sedang melakukan sejumlah persiapan seperti sertifikasi masinis,” lanjut ia sembari menunjukkan dokumentasi kegiatan. Secara bersamaan, lanjut ia, MRT Jakarta juga sedang mempersiapkan pembangunan fase 2.
Silvia Halim, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, lalu memberikan perkembangan terbaru dari persiapan fase 2. “Minggu lalu, tepatnya 24 Oktober 2018, telah ditandatangani Perjanjian Pinjaman pembangunan MRT Jakarta fase 2. Ini adalah perjanjian pinjaman tahap pertama sebesar 70 miliar Yen. Selanjutnya akan ditandatangani lagi perjanjian pinjaman tahap kedua sekitar tahun 2020 mendatang,” jelas Silvia. Silvia juga mengingatkan kembali tentang profil fase 2 yang mencakup pembangunan jalur dan stasiun di bawah tanah yang membentang dari Sarinah hingga Kampung Bandan. “Ada enam paket kontrak di fase 2 yaitu CP 201 untuk Stasiun Sarinah dan Monas; CP 202 untuk Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar; CP 203 untuk Stasiun Glodok dan Stasiun Kota; CP 204 untuk Stasiun dan Depo Kampung Bandan; CP 205 untuk sistem perkeretaapian; serta CP 206 untuk kereta,” jelas Silvia sembari menunjukkan peta jalur sepanjang 8,3 kilometer tersebut.
Baca Juga: Indonesia dan Jepang Sepakati Perjanjian Pinjaman MRT Jakarta Fase 2
Dalam kesempatan ini juga, Direktur Keuangan dan Administrasi, Tuhiyat, menjelaskan tentang skema pendanaan proyek MRT Jakarta sebagai proyek pertama di Indonesia yang mengimplementasikan skema three sub-level agreement. [NAS]