Forum CEO Jajal Ratangga
Jelang operasi komersialnya, sejumlah pihak berkesempatan untuk mengikuti uji coba kereta yang sedang berlangsung dengan tujuan membantu PT MRT Jakarta dalam kampanye #UbahJakarta dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah Forum CEO. Pada Jumat (08-02-2019) lalu, tidak kurang dari 28 orang dari kalangan dunia usaha menjajal kereta MRT Jakarta atau ratangga dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia menuju Stasiun Lebak Bulus lalu kembali ke Stasiun Bundaran HI. Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, mendampingi langsung kunjungan kali ini.
William terlihat menjelaskan sejumlah fitur yang ada di stasiun seperti pintu penumpang (passenger gate), mesin penjual tiket (ticket vending machine), dan fitur lainnya di fase 1. William juga mengampanyekan budaya bertransportasi yang ingin diubah dengan kehadiran MRT Jakarta, seperti budaya antre di stasiun dan kereta serta tepat waktu. Peserta kunjungan terlihat menyimak penjelasan William.
Salah satu peserta kunjungan, Syamsul Munir, menyampaikan apresiasinya terhadap MRT Jakarta. “Ini luar biasa. Saya sudah merasakan pengalaman di berbagai kota di dunia. Pengalaman itu akhirnya sudah bisa dirasakan di Jakarta sebagai bagian dari modern city,” ucap ia di dalam kereta. “Saya sangat berharap agar kita sebagai warga Jakarta khususnya bisa menikmati MRT ini sebagai transportasi yang cepat, nyaman, dan modern. Ke depannya juga bagaimana pengembangan jaringan mrt selanjutnya sehingga Jakarta dan sekitarnya dapat terlayani,” lanjut ia. Syamsul juga melihat bahwa kehadiran moda raya terpadu ini akan berdampak luar biasa bagi kalangan professional atau pelaku bisnis.”Karena para profesional ini akan menggunakan kereta ini sebagai moda perjalanan ketika akan melakukan pertemuan bisnis atau bertemu klien dan tentunya akan lebih efisien juga menuju dan dari tempat kerja,” ujar Wakil Ketua Komite Tetap Hubungan Kelembagaan dan Regulasi Sektor Energi dan Migas Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) ini.
Senada dengan Syamsul, Betty Alisjahbana, juga menyampaikan kesannya dalam kunjungan ini. “Impresif, sangat nyaman, dan tepat waktu. Stasiun juga tertata dengan bagus. Saya tidak sabar ingin menggunakannya (ketika sudah beroperasi nanti),” ujar ia lalu tersenyum. “Bagi dunia professional (pebisnis), terpenting adalah waktunya tepat, apalagi jarak-jarak seputaran Sudirman daripada berisiko macet, saya rasa ini jadi lebih menarik karena tidak buang-buang waktu di jalan,” ujar perempuan yang dikenal sebagai perempuan pertama yang memegang jabatan sebagai Presiden Direktur IBM Indonesia (2000-2008). Ia juga berharap agar koridor lain segera ditambah. “Tidak hanya koridor, namun juga interkoneksi dengan bus Transjakarta dan kereta LRT, sehingga tanpa menggunakan mobil pun bepergian tetap nyaman. Sewaktu saya tinggal di Singapura, saya tidak ada kebutuhan untuk punya mobil karena selalu naik MRT atau bus. Saya kadang bermimpi suatu hari nanti Jakarta akan seperti itu,” ucap ia.
Kehadiran MRT Jakarta tidak hanya sebagai alat angkutan umum massal, namun juga sebagai katalis pendorong perubahan budaya dan gaya hidup masyarakat dalam mobilitasnya sehari-hari. [NAS]