Sirkus Ramaikan Minggu Pagi di Taman Dukuh Atas
Odi dan Cynthia terlihat fokus belajar trik ball juggling, yaitu keterampilan menjaga sejumlah objek di udara pada saat yang bersamaan dengan melempar dan menangkap objek tersebut. Mereka berdua berlatih menggunakan bola-bola berukuran kepalan tangan orang dewasa. Meskipun terlihat kerepotan, Odi dan Cynthia tampak sangat menikmati sesi belajar mereka. Tidak jauh dari grup juggling, Vincent dan beberapa kawannya juga terlihat fokus berusaha mempertahankan piring yang berputar di ujung tongkat kayu seukuran pemukul drum agar tidak jatuh. Ia dan temannya memilih belajar memainkan spinning plate atau keterampilan memutar piring di ujung tongkat kayu yang ujungnya diruncingkan.
Pagi itu, kegiatan minggu pagi bersama MRT Jakarta dan masyarakat dari berbagai komunitas di area Taman Dukuh Atas yang dimulai sejak Desember 2018 lalu terus berlanjut. Kali ini, PT MRT Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Hidung Merah menyelenggarakan pertunjukan sirkus sekaligus membuka sesi belajar beberapa keterampilan sirkus bagi masyarakat pengunjung area taman tersebut. Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, terlihat hadir dan turut mencoba permainan flower stick.
Odi, yang tinggal di Tangerang, menyampaikan kesannya atas kegiatan ini. “Acaranya bagus, sangat mendidik, dan sounding nya udah bagus, meskipun saya tinggal di Tangerang tapi bisa tahu ada acara ini dari media sosial MRT Jakarta,” ujar ia. “Ini baru belajar, saya belum terlalu bisa, masih dasar banget,” ucap ia lalu tersenyum dan melanjutkan belajarnya. Senada dengan Odi, Vincent pun sangat terkesan dengan acara ini. “Tidak semudah yang dilihat, perlu latihan dan saya sadar ternyata memulai tidak pernah mudah,” kata ia lalu tertawa. “Saya senang luar biasa, jadi pengen belajar lebih jauh lagi,” lanjut ia.
Acara dimulai dengan pertunjukan dari anak-anak Yayasan Hidung Merah yang menampilkan keterampilan seperti akrobat, yoyo, mengendarai sepeda roda satu, juggling, dan beberapa keterampilan sirkus lainnya. Lalu, anak-anak tersebut membentuk kelompok terpisah sesuai dengan trik masing-masing dan pengunjung atau penonton dapat bergabung dan belajar keterampilan tersebut. Setelah itu, setiap kelompok tampil bergantian mempertunjukkan hasil belajar singkatnya.
Managing Director Yayasan Hidung Merah, Anditha Wulandari, menyampaikan kesannya atas penyelenggaraan acara ini. “Hari ini kita senang bangetbisa tampil di acara MRT. Anak-anak jadi lebih tahu ternyata di sini ada MRT karena awalnya kami tahunya di sini hanya taman saja, ternyata di bawah ada jalur kereta,” ucap ia di sela-sela riuhnya acara. “Wawasan anak-anak jadi bertambah. Saya berharap MRT Jakarta punya program-program lain untuk memanfaatkan lahan kosong dan ruang terbuka publik seperti ini agar masyarakat bisa berkegiatan, tidak hanya datang ke MRT Jakarta untuk naik kereta,” ucap perempuan yang akrab disapa Ditha ini.
Menjelang operasi komersialnya, PT MRT Jakarta akan terus melakukan kegiatan bersama masyarakat di area Taman Dukuh Atas yang sesuai dengan salah satu harapan besar bahwa kehadiran MRT Jakarta tidak hanya sebagai alat pemindah orang dari satu tempat ke tempat yang lain, namun juga sebagai ruang interaksi berbagai lapisan masyarakat. [NAS]