Minggu Pertama Tarif Penuh, Penumpang Harian Capai 89.372 Orang
Pemberlakukan tarif penuh layanan MRT Jakarta pada Senin, 13 Mei 2019 lalu, tidak mempengaruhi jumlah pengguna harian layanan MRT Jakarta. Bahkan, pada Jumat, 17 Mei 2019 lalu, jumlah pengguna ratangga mencapai mencapai 89.372 orang. Data pengguna harian pun masih tercatat berada di atas angka 70 ribu orang per hari. Hal ini menunjukkan kepercayaan publik yang tinggi kepada MRT Jakarta. Pada hari pertama pemberlakuan tarif penuh, yaitu Senin, 13 Mei lalu, jumlah penumpang mencapai 77.636 orang. Hari kedua mencapai 79.431 orang. Hari ketiga mencapai 78.891 orang, sedangkan hari ke empat mencapai 81.965 orang penumpang, dan tertinggi pada Jumat, 17 Mei 2019, penumpang mencapai 89.372 orang.
“Jumlah pengguna yang tinggi ini menunjukkan kepercayaan publik yang tinggi kepada MRT Jakarta. Terima kasih kepada masyarakat yang telah menggunakan MRT Jakarta,” ungkap Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar. “Dengan pemberlakuan tarif normal ini, MRT Jakarta akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan,” lanjut ia. Dari jumlah mencapai hampir 90 ribu tersebut, PT MRT Jakarta mencatat lalu lalang penumpang terbanyak di tiga stasiun, yaitu Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Stasiun Lebak Bulus, dan Stasiun Dukuh Atas.
Pemberlakuan tarif penuh ini sudah sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 34 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian Mass Rapid Transit dan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit yang menyebutkan tarif minimal Ratangga sebesar Rp3.000,00 dan tarif maksimal sebesar Rp14.000,00. Masyarakat dapat menggunakan kartu Jelajah Single Trip yang dikeluarkan oleh PT MRT Jakarta dan dapat diperoleh di mesin penjual tiket dan loket di setiap stasiun MRT Jakarta, kartu JakLingko, serta kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), dan Bank DKI.
Bersamaan dengan penggunakan tarif penuh tersebut, PT MRT Jakarta juga mengoperasikan 14 rangkaian kereta, dengan tambahan dua rangkaian sebagai cadangan, yang akan melayani masyarakat sejak pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB setiap hari. Ratangga juga akan beroperasi dengan selang waktu keberangkatan antar-rangkaian kereta lima menit di setiap stasiun pada waktu sibuk, yaitu 07.00-09.00 WIB dan 17.00-19.00 WIB. Di luar waktu sibuk tersebut, kereta berangkat setiap 10 menit. Selain itu, pada waktu sibuk tersebut, kereta pertama setiap rangkaian dikhususkan untuk penumpang wanita.
Berdasarkan hasil evaluasi operasi komersial selama bulan April 2019 lalu, tingkat ketepatan jadwal keberangkatan dan durasi perjalanan mencapai 99,8 persen dengan tingkat penggunaan kereta mencapai rata-rata 82 ribu orang per hari. Sebuah permulaan yang baik untuk mencapai tingkat penggunaan kereta 130 ribu orang per hari.
Sebelumnya, pada 2018 lalu, PT MRT Jakarta melakukan survei daring terkait ridership yang melibatkan lebih dari 10 ribu responden. Hasilnya, ada empat faktor utama yang mendorong orang ingin menggunakan MRT Jakarta. Pertama, kecepatan perjalanan. Kedua, keandalan ketepatan waktu. Ketiga, kenyamanan perjalanan, dan keempat, kemudahan akses. Dari survei tersebut pula diperoleh nilai sekitar 65 persen responden bersedia untuk beralih menjadi pengguna MRT Jakarta. [NAS]