MSF Hadirkan Pameran Foto “Aksi Kemanusiaan Tanpa Batas” di Stasiun Bundaran HI
“Segera setelah diembarkasi, pasien biasanya menderita dehindrasi, kelemahan fisik umum, pusing, hipotermia, dan luka bakar-terutama disebabkan oleh bahan bakar atau matahari-atau karena cedera baru akibat penyeberangan,” kata tim medis MSF, Stephani, di atas kapal pencarian dan penyelamatan Ocean Viking di Mediterania Tengah.
Narasi tersebut melengkapi sejumlah foto yang ditampilkan dalam Pameran Foto “Aksi Kemanusian Tanpa Batas” yang diselenggarakan oleh salah satu organisasi kemanusiaan medis internasional, Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia. Pameran foto tersebut resmi dibuka pada Rabu (18-9-2019) lalu. Rencananya pameran foto akan berlangsung hingga Minggu, 22 September 2019 mendatang.
Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara pameran foto ini. “MRT Jakarta adalah ruang lebur bagi masyarakat Jakarta untuk berkegiatan dari berbagai lapisan sosial. Dari acara pameran foto Aksi Kemanusiaan Lintas Batas yang diselenggarakan oleh Médecins Sans Frontières ini, masyarakat dapat belajar dari pengalaman dan merasakan kepedulian atas isu kemanusiaan dari seluruh dunia,” ujar Kamal.
“Masyarakat juga dapat melihat bahwa MRT Jakarta memiliki visi untuk menjadi salah satu operasi transportasi kelas dunia di mana kegiatan seperti ini sudah biasa dilakukan di stasiun-stasiun MRT di negara-negara maju,” lanjut ia. “MRT Jakarta membuka peluang dan kesempatan bagi penyelenggaraan ide event-event baru di stasiun MRT Jakarta agar masyarakat mendapatkan pengalaman baru, bukan sekadar naik kereta,” tutur ia.
“Kesadaran publik akan isu-isu kemanusiaan global sangat penting untuk memastikan bahwa kita, terutama di zaman modern sebagai masyarakat global, menyadari bahwa dunia semakin kompleks, dan bahwa kita dapat bertanggung jawab, warga negara global yang welas asih dan yang juga dapat memberikan suara kepada mereka yang tidak memiliki suara,” pungkas Direktur MSF Indonesia, Daniel von Rège.
Selain dapat menikmati foto-foto, ada juga instalasi-instalasi seperti Ebola center: visual kecil di pusat perawatan Ebola di Afrika, Virtual Reality (VR) SAR, sudut Kampanye Akses menampilkan perhiasan pil dan pengunjung dapat memakai perhiasan dan berfoto selfie untuk mendukung kampanye MSF dan juga info tentang Tuberkulosis dan gigitan ular, dan banyak lagi. Selama pameran, akan ada juga acara tambahan seperti pemutaran film tentang kisah pengungsi, talkshow tentang kesehatan remaja, dan peluncuran buku. Untuk dapat melihat foto-foto tersebut, masyarakat dapat datang langsung ke Stasiun Bundaran Hotel Indonesia di exit B. [NAS]