Skip to main content

Gelar Lokakarya Design Reference, MRT Jakarta Perkuat Komitmen Infrastruktur Berkelanjutan

Image
Design reference

MRT Jakarta berkomitmen terhadap infrastruktur transportasi massal yang rendah emisi, efisiensi energi, dan tangguh terhadap perubahan iklim. Komitmen tersebut berperan penting dalam mendukung target net zero emission Indonesia pada 2060 melalui penerapan prinsip desain yang ramah lingkungan. Salah satu langkah komitmen tersebut ialah dengan menggelar lokakarya (workshop) Design Reference for Sustainable and Resilience Infrastructure 2025 yang berlangsung pada Kamis (30-10-2025) di Artotel Gelora Senayan, Jakarta Pusat.

“Lokakarya ini bertujuan untuk menghimpun masukan dan pandangan dari berbagai pemangku kepentingan agar pedoman desain ini semakin komprehensif dan aplikatif. MRT Jakarta telah menyiapkan dokumen Design Reference for Sustainable and Resilient Infrastructure sebagai pedoman bagi perencanaan dan pembangunan infrastruktur MRT yang tangguh, berketahanan, dan berkelanjutan, khususnya untuk lin timur barat fase 1 tahap 1,” jelas Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Mega Tarigan saat membuka lokakarya.

“Dokumen ini akan menjadi acuan bagi penyusunan dokumen pengadaan proyek MRT Jakarta, berisi standar dan spesifikasi teknis yang mengintegrasikan prinsip keberlanjutan, efisiensi energi, serta adaptasi terhadap risiko iklim,” pungkasnya. Lokakarya dihadiri oleh sekitar 30 peserta dari pemerintah pusat dan daerah, Japan International Cooperation Agency (JIC), ADB, PT MRT Jakarta (Perseroda), dan sejumlah praktisi teknis dari berbagai organisasi sipil.

Image
design references 2
Suasana diskusi yang diikuti oleh berbagai perwakilan pemangku kebijakan. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)

Studi yang dilakukan bersama dengan Adhikari Consulting dengan dukungan dari Asian Development Bank (ADB) ini mencakup referensi desain, inisiatif energi baru terbarukan, hingga charging station untuk kendaraan listrik (electric vehicle). Melalui inisiatif studi ini, MRT Jakarta ingin memastikan bahwa setiap tahap pengembangan lin timur barat telah memenuhi standar internasional bangunan hijau sekaligus meningkatkan resiliensi. Lebih jauh lagi, komitmen untuk memperluas penerapan energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan seperti regenerative braking, solar PV, hingga potensi infrastruktur pengisian kendaraan listrik.

Pembangunan MRT lin timur barat diharapkan dapat mendorong mobilitas perkotaan. Koridor sepanjang sekitar 84 kilometer ini berperan penting dalam mendukung target net zero emission Indonesia pada 2060. Pada tahap awal, akan dibangun rute sepanjang 24,5 kilometer dari Tomang hingga Medan Satria dan rute ke Depo di Rorotan sepanjang 5,9 kilometer. PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan pembangunannya dimulai pada 2026 mendatang.